|
Pramuka |
SEJARAH PRAMUKA
Sejarah kepanduan telah berlangsung lebih dari
satu abad, dimulai padaperalihan abad 19-20. Pelopornya tidak lain adalah Bapak
Pandu sedunia, Lord Baden Powell. Kecintaan Powell terhadap aktivitas
luar ruang terbentuk sejak kecil. Dilahirkan tanggal 22 Februari 1857, Robert
Baden-Powell merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara (sepuluh bila tiga
orang saudaranya yang meninggal ketika bayi dihitung). Masa kecilnya dihabiskan
dengan banyak bermain di hutan kecil di samping sekolahnya. Powell
terkenal sebagai anak yang serba bisa. Selain keterampilannya pada aktivitas
outdoor, Powell juga piawai dalam hal melukis, melawak, menyanyi, dan
menjadi aktor drama. Tetapi, Powell memang pada dasarnya jauh lebih suka
aktivitas outdoor ketimbang belajar dalam kelas. Ia akhirnya gagal masuk
perguruan tinggi bergengsi Universitas Oxford, dan sebaliknya berhasil
cemerlang masuk dalam jajaran militer.
Kariernya dalam dunia militer melejit pesat. Ia melanglang buana ke banyak
negeri dan mengasah keterampilan mengintai dan mencari jalan. Pengetahuannya di
bidang tersebut dituangkannya dalam beberapa buku terlaris seperti
Reconaissance and Scouting; Aids to Scouting; Boy Scouts, a Suggestion; Boy
Scout Scheme; Scouting for Boys; dan Girl Guiding. Di samping itu, ia
menciptakan metode inovatif pelatihan prajurit yang kurang pengalaman lapangan.
Peserta yang lulus dari pelatihan ini memperoleh lencana Fleur-de-Lys yang
simbolnya digunakan sebagai lambang organsiasi pandu di kemudian hari. Selain
itu, keberhasilan militernya yang paling menonjol adalah mempertahankan kota
Mafeking dari serangan militer kaum Boer yang berkekuatan tiga kali lipat dalam
perang Boer di Afrika Selatan.
Saat mempertahankan kota Mafeking inilah, Powell semakin memperhatikan
kehidupan para anak dan remaja. Mereka tampak bosan bila hanya mengurung diri
di dalam rumah. Powell, menrancang aktivitas outdoor bagi para anak dan
remaja ini bahkan melibatkan mereka sebagai penolong dalam beberapa aktivitas
militer. Perhatian terhadap kehidupan anak dan remaja terus dibawanya ketika ia
kembali ke Inggris.
Tanpa ada kegiatan positif, generasi muda Inggris semakin kacau hidupnya.
Impian Powell adalah agar para anak dan remaja bisa menyalurkan energi
mereka ke dalam kegiatan outdoor yang positif sehingga mereka tidak salah arah.
Impiannya ini dikerjakannya dengan sangat tekun dan bersemangat. Ketekunan dan
semangat yang luar biasa mengejar impian mulia ini membuat banyak orang
tertular dan dengan senang hati bekerja sama membantu Powell mewujudkan
impiannya. Mungkin akibat ketekunan yang berlebihan ini, Powell
terlambat menikah. Ia baru menikah dengan Olave St. Clair Soames pada usia 54
tahun. Keberhasilannya memelopori dan membesarkan gerakan pramuka membuatnya
memperoleh hadiah prestisius: Carnegie Prize. Ia wafat pada usia tua (83 tahun)
di Paxtuu, Afrika.
Memiliki impian mulia, ketekunan dan semangat mewujudkan impian itu,
mendayagunakan keterampilan yang dimiliki, serta bekerja sama dengan banyak
orang, tampaknya faktor-faktor itulah yang menjadi kunci keberhasilan Lord Baden-Powell
yang layak ditiru oleh Generasi Muda.
Lambang
gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-cita setiap
anggota Gerakan Pramuka.
Lambang
tersebut diciptakan oleh Bapak Soehardjo Admodipura, seorang pembina Pramuka
yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian dan kemudian digunakan
sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.
Bentuk dan Arti Kiasan
Bentuk
lambang gerakan pramuka itu adalah Silhouette tunas kelapa. Arti kiasan lambang
gerakan pramuka :
1.
Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal
bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi
baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka
merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
2.
Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun
juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang
yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam
menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan
kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia.
3.
Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya
upaya dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan
bagaimanapun juga.
4.
Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu
pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap
pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur,
dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
5.
Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu
mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar
dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan
keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai
cita-citanya.
6.
Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya.
Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna,
dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan
negara Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
Penggunaan Lambang
Lambang
gerakan pramuka dapat digunakan pada panji, bendera, papan nama kwartir dan
satuan, tanda pengenal administrasi gerakan pramuka. Penggunaan tersebut
dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan meningkatkan
kegiatan gerakan pramuka sesuai dengan kiasan yang ada pada lambang gerakan
pramuka tersebut.