Part 3 Peraturan Permainan Bola Kasti, Peraturan banyaknya pemukul, giliran memukul, tempat memukul, pukulan betul, pukulan salah, pukulan luncas, Kayu pemukul keluar, mulai bermain, lari, lari sesudah pukulan betul, lari setelah pukulan salah atau luncas, melanjutkan lari, mendapatkan nilai

Peraturan Permainan Bola Kasti, Peraturan banyaknya pemukul, giliran memukul, tempat memukul, pukulan betul, pukulan salah, pukulan luncas, Kay

Bola Kasti
Peraturan Bola Kasti

Part 3 Peraturan Permainan Bola Kasti

21. Banyaknya Pukulan

Setiap anggota dari regu pemukul hanya berhak atas satu pukulan saja. Pembebas adalah pemain dari regu pemukul mendapat giliran memukul pada saat anggota regu lainnya sedang berdiri di dalam lingkaran tiang pertolongan atau tiang bebas. Ia mendapat hak memukul 3 kali.

22. Giliran Memukul

a)  Giliran memukul bagi regu pemukul berdasar urutan nomor yang ada di ruang bebas (Regu). Pengganti dapat nomor pemain yang digantinya.

b)  Setelah terjadi pertukaran regu lapangan menjadi regu pemukul, giliran yang mulai memukul adalah pemain yang nomor urutnya sesudah pemukul terakhir sebelum regunya menjadi regu lapangan.

c)  Sehabis istirahat yang menjadi regu pemukud adalah regu yang pada permulaan permainan menjadi regu lapangan Giliran memukul diberikan kepada nomor urut 1.

23. Tempat Pemukul

Pemukul berdiri dalam bujur sangkar tengah di ruang pemukul pada tempat yang disukainya, la tidak dibenarkan berdiri di atas salah satu garis bams atau di luarnya sebelum kayu pemukul mengenai bola. Pelanggaran dalam hal ini dianggap sebagai pukulan salah,

24. Pukulan Betul

Pukulan dinyatakan betul apabila bola dipukul melampaui garis pukul, dan tidak melewati garis samping sebelum bendera tengah dengan tidak lebih dahulu mengenai tanah pemain atau tiang pertolongan.

25. Pukulan Salah

Yang dinyatakan sebagai pukulan salah adalah:

ü  jika bola jatuh di atas atau di belakang garis pukul atau perpanjangannya

ü  jika bola terpukul dengan tangan

ü jika bola setelah dipukul jatuh mengenai pemukul sendiri, mengenai pelambung atau pembantunya, sedang mereka ada di ruang pemukul

ü jika bola melambung melewati garis samping sebelum bendera tengah dengan tidak mengenai tanah, pemain atau tiang pertolongan lebih dahulu

ü  jika bola jatuh atau berguling-guling di dalam ruang bebas. meskipun akhirnya masuk kelapangan.

26. Pukulan Luncas

Yang dinyatakan sebagai pukulan luncas adalah jika dalam usaha memukul bola, kayu pemukul tidak mengenai bola.

27. Kayu Pemukal Keluar

Sehabis memukul kayu pemukul harus diletakan di dalam ruang bujur sangkar Jika kayu pemukul jatuh di luar garis atau sebagian saja yang keluar, permukul tidak berhak mendapat nilai, kecuali jika ia sempat membetulkan letak kayu pemukul sebagaimana seharusnya, sebelum menyentuh tiang pertolongan. Sesudah menyentuh tiang-tiang pertolongan masih dapat membetulkan letak kayu pemukul, tetapi ia harus lari ketiang bebas. Untuk suatu pukulan betul, sedang kayu pemukul keluar, pelari dapat melanjutkan perjalanannya.

28. Mulai Bermain

Setiap permulaan permainan, baik sehabis tukar tempat maupun habis istirahat, anggota regu pemukul tidak boleh masuk ke ruang pemukul sebelum dipanggil penulis. Pelanggaran dalam hal ini, dihukum dengan tukar bebas.

29. Lari

Setiap anggota pemukul sehabis memukul baik pukulannya betul, salah, maupun luncas, disebut pelari.

30. Lari Sesudah Pukulan Betul

ü  Sesudah pukulan betul, pemukul harus lari ke tiang pertolongan atau langsung ke salah satu tiang bebas, dan dapat terus kembali ke ruang bebas sekiranya situasinya memungkinkan. Jika seorang pelari berdiri dekat tiang pertolongan dan pada saat itu bola sudah ada dalam tangan pelambung yang siap di dalam petaknya, maka si pelari harus segera menyentuh tiang pertolongari. Dalam usaha lari tiang pertolongan tidak perlu disentuh, boleh dilalui saja. Tetapi salah satu tiang hinggap harus disentuhnya.

ü  Pelari tidak boleh dilempar jika ia telah menyentuh tiang pertolongan, tiang bebas atau bendera pada tiang tersebut. Bila seorang pelari telah keluar dari lingkaran tiang pertolongan, maka ia harus berlari sekurang kurangnya menuju ke tiang bebas. Bila ia telah keluar dari lingkaran tiang bebas, maka ia harus menuju ke ruang bebas

ü Dalam perjalanan dari ruang pemukul ke tiang bebas, pelari bolch menggunakan tiang pertolongan sebagai tempat bebas dari lemparan. Selama ia belum menyentuh tiang bebas, ia boleh berlindung di tiang pertolongan. Lari dari tiang bebas yang satu ke tiang bebas yang lainnya tidak diperbolehkan. Demikian juga lari dari tiang bebas ke tiang pertolongan untuk berlindung, tidak dibenarkan.

31. Lari Setelah Pukulan Salah Atau Luncas

Jika ada pukulan salah atau luncas, yang boleh lari hanya si pemukul sendiri, tetapi tidak boleh lebih jauh dari tiang pertolongan. Jika pukulan salah atau luncas, bola dimainkan oleh regu lapangan (misalnya usaha melempar pelari itu), maka semua pelari pada tiang pertolongan dan tiang bebas boleh meneruskan perjalanannya.

32. Melanjutkan Lari

Pelari pada tiang pertolongan atau tiang bebas boleh melanjutkan larinya, jika bola sudah dalam permainan. Pada saat bola lepas dari tangan pelambung untuk dipukul, tidak boleh seorangpun lari, jika belum jelas bahwa pukulan itu betul.

33. Mendapat Nilai

1)   Seorang pemukul akan mendapat nilai 2, bila ia dapat lari dari ruang pemukul ke tiang bebas dan kembali ke ruang bebas dengan selamat, atas pukulannya sendiri.

2)  Jika perjalanan kembali ke ruang bebas dilakukan dalam 2 atau 3 bagian dengan selamat dan pukulannya betul, maka pelari akan mendapat nilai 1.

3)  Setiap anggota regu lapangan akan mendapat nilai 1, bila dapat melakukan satu kali tangkap bola. Bila pada akhir pertandingan jumlah nilai kedua regu sama besar, maka regu yang mendapat nilai lari terbanyak yang akan dinyatakan menang.


Modul Permainan Bola kasti Jurusan pendidikan Olahraga Prodik PJKR STKIP Pasundan Cimahi

LihatTutupKomentar