Peraturan Permainan Rounderes, Pukulan Salah, Pukulan Tidak Kena, Pelari Kembali Ke tempat Hinggap, . Pergantian Pemain dan Mencata Biji/ poin
Rounderes |
16. Pukulan Salah
Yang dianggap Pukulan salah
ialah:
1. satu bola yang dipukul dan jatuh di luar
garis batas
2. jatuh dilapangan dalam dan deterusnya
melerng diantara tempat hinggap V dan IV atau V dan I (melalui garis batas),
dengan tidak terpegang oleh salah seorang pemain lapangan
3. suatu pukulan dianggap sebagai pukulan
yang slaha, jika pemukul setelah memukul benar, melemparkan kayu pemukul
sehingga menurut wasit dapat menimbulkan bahaya
17. Pukulan Tidak Kena
Pukulan dinyatakan tidak kena,
jika:
1. bola pada waktu dipukul sama seklai tidak
tersentuh oleh kayu pemukul
2. bola yang benar dilambungkan oleh
pelambung tapi tidak dipukul.
18. Bola Hilang
1. Bola dianggap hilang apabila setelah
dipukul benar, bola tidak dapat diambil oleh regu lapangan dengan jalan biasa.
Pemukul boleh lari sampai tempat hinggap III. Dengan demikian pemain yang di
tempat hinggap II,III,IV boleh kembali keruan bebas.
2. Bola yang hilang telah kembali dalam
permainan setelah bola itu ada di dalam ruang segilima.
19. Melemparkan Kayu pemukul
1) Pemukul yang setelah memukul bola
melemparkan kau pemukul sedemikian rupa sehingga menurut wasit mudah
menimbulkan bahaya, dihukum sebagai berikut:
ü setelah memukul benar, dianggap sebagai
pukulan salah
ü setelah pukulan salah
ü pukulan I dianggap pukulan II
ü pukulan yang II dianggap pukulan tidak
kena.
ü setelah pukulan tidak kena
ü pukulan yang I dianggap pukulan
ü pukulan yang II, ia harus lari ke tempat
hinggap I dan mendapat salah (mati) satu.
20. Apa Yang Dihitung
Setiap kali melakukan pukulan
kepada bola lambungan, Setiap kali tidak memukul bola lambungan yang sah
menurut wasi,Setiap pukulan yang sah (kecuali pukulan yang III).
21. Pelari Pada Tempat Hinggap
Pelari-pelari harus menyentuh
setiap tempat hinggap menurut ketentuan yang benar. Pada tempat hinggap hanya
boleh ada seorang pelari. Pada tempat hinggap hanya boleh ada seorang pelari.
Jika pada tempat hinggap ada dua orang pelari, orang yang pertama mendapat
hukuman satu kali salah. Melalui pelari yang di muka, juga tidak dibenarkan.
Pelari yang bersalah mendapat hukuman satu salah, dan harus kembali ke tempat
yang dilalui. Urutan pemain pada tempat hinggap harus diatur kembali.
22. Pelari Kembali Ke tempat
Hinggap
Pelari boleh ketempat hinggap
yang baru ditinggalkan, asal ia belum menyentuh tempat hinggap yang dituju.
23. Pemukul Harus lari
Setelah pukulan benar yang I, Setelah
pukulan III dan pukulan ini tidak kena.
24. Merintangi Pelari
Pelari yang sengaja dirintangi
perjalannya dengan jalan tidak sah oleh pemain lapangan, boleh lari bebas ke
tempat hinggap yang berikut.
25. Pelari
Tiap-tiap pelari yang ada di
tempat hinggap boleh lari ke tempat hinggap berikutnya selama bola dalam
permainan (hidup). Pada pukulan salah, pelari-pelari tidak boleh lari. Jika ia
(mereka) sudah mulai lari, mereka harus kembali ke tempat hinggap yang
ditinggalkan.
26. Bola Tidak Dalam Permainan
Setelah
pukulan salah, Selama bola hilang, Setelah pelambung siap melambungkan bola
kepada pemukul. Pada waktu ini, pelari yang sedang menuju ke tempat hinggap
boleh melanjtukan perjalanannya. Tetapi pelambung boleh memainkan bola hidup
kembali.
27. Pergantian Pemain
Permainan berganti setelah,
kali kesalahan, kali bola tangkap dalam inning.
28. Pemain Regu Pemukul Membuat
Kesalahan
1. Jika pelari melalui tempat hinggap dengan
menyentuhnya
2. Melalui pelari di depannya
3. Diketuk dengan bola di tangan pemai
lapangan sewaktu ia di antara dua tempat hinggap
4. Dibakar tempat hinggap yang dituju, sedang
tempat hinggap semula telah sudah ada yang menempati atau dibakar
5. Dengan sengaja merintangi orang yang akan
menagkap bola
6. Menyinggung bola sehingga merugikan regu
lapangan
7. Apabila pemukul sengaja merintang penjaga
belakang
8. Menghindari ketukan bola oleh pemain
lapangan, sehingga ia menyimpang lebih dari satu meter dari garis lurus antara
dua tempat hinggap
9. Melemparkan kayu pemukul yang
membahayakan.
29. Mengetuk Pelari Dengan Bola
Pelari
yang sedang ada diantar dua tempat hinggap boleh diketuk dengan bola yang
dipegang oleh setiap pemain lapangan (tidak boleh melempar pelari). Dalam hal
ini pelari mendapat kesalahan satu. Jika bola jatuh pada waktu pelari diketuk,
ketukan tidak berlaku. Pelari boleh diketuk dengan bola lebih dari satu kali,
selama ia di antara dua tempat hinggap. Tetapi seorang pemain lapangan hanya
boleh mengetuk lagi setelah bola dimainkan oleh pemain lainnya.
30. Membakar Tempat Hinggap
Tempat
hinggap boleh di baker oleh setiap pemain lapangan. Adapun caranya ialah dengan
menyentuh tempat hinggap itu selagi memegang bola. Tempat hingga ini ternakar
untuk semual pelari yang menuju ke tempat hinggap itu. Pembakaran ini berlaku
selama bola belum dilambungkan lagi oleh pelambung untuk dipukul.
31. Lari Terlanjur
1. Yang dinamakan lari terlanjur yaitu oleh
karena kecepatan larinya sehingga ia melewati tempat hinggap yang telah
disentuhnya. Hal ini tidak dilarang apabila larinya lurus.
2. Si pelari tidak boleh diketuk dengan bola
atau dibakar lagi. Demikian pula diperkenankan pelari mengambil lebih dari satu
tempat hinggap, untuk mengambil sebagai lintasan lingkaran keliling segilima.
Menyimapang dengan sengaja dari lintasan yang melengkung ini untuk menghindari
ketukan dengan bola, tidak diperkenankan. Setelah lari terlanjur melalui tempat
hinggap, pelari akan berhenti dan kembali ke tempat hinggap yang baru dilewati,
sebelum ia diperkenankan melanjutkan larinya.
32. Angka
1. Pemain dari regu lapangan akan mendapat
angka satu untuk setiap kali tangkap bola.
2. Pemain dari regu pemukul mendapat:
ü angka satu untuk setiap kali ia melalui
tempat hinggap atas pukulannya sendiri, meskipun pukulan itu tidak kena;
ü angka satu lagi untuk masuk kembali ke
ruang bebas, apabila ia tidak membuat kesalahan dalam perjalanan (diketuk
dengan bol atau dibakar).
33. Lama Permainan
Permainan dalam pertandingan
selesai, jika setiap regu telah mendapat giliran tiga kali (3X) menjadi regu
pemukul.
34. Dalam Permainan
Setelah
wasit membunyikan peluitnya sebagai tanda memulai permainan, pemain nomor satu
dari regu pemukul berdiri di samping tempat hinggap V. pelambung melambungkan
bola kea rah penjaga belakang. Pemukul berusaha memukul bola itu. Apabila
pukulannya benar, ia harus berlari melalui tempat hinggap I,II,II,IV, dan V
terus masuk ke ruang bebas. Dalam perjalanan itu ia dapat diketuk dengan bola
atau dibakar tempat hinggap yang dituju yang berarti dihentikan perjalanannya.
35. Wasit
Wasit hanya menggunakan suara,
jari dan lengannya. Kata-kata yang digunakan, adalah
1. mulai-begin, pukulan-strike, lambungan
salah-bowl, pukulan kedua-strike two, lambungan salah 2-bowl 2, pukulan 1 lambungan
salah 3-strike 1 bowl , jalan bebas-free walk, ganti-change, selesai-inished.
2. Dalam mengingat-ngingatnya banyak pukulan
dan lambungan salah, wasi menggunakan jari tangan kanan dan kiri. Dan jika
pelari mati satu, wasit meengacungkan lengan ke atas sambil berseru "one
out". Jika pelari ke tempat hinggap P dengan selamatt, wasit merentangkan
kedua lengannya ke samping sambil berseru "safe".
36. Wasit Pembantu
Baik
sekali jika suatu pertandingan dippimpin oleh seorang wasit pembantu (berdiri
di sebelah belakang lapangan) dan dua pencatat (scores).
37. Mencata Biji
Catatan ini harus berisi:
1. nama kedua anggota regu yang bertanding
2. banyaknya inning
3. tanggal bertanding, pukul mulai dan
selesai
4. nama wasit
5. dengan jelas banyaknya biji, banyaknya
mati dan banyaknya bola tangkap, setiap inningnya.
6. Pencatatan biji ini tidak dikerjakan oleh
wasit, melainkan noleh pembantu wasit yang dinamakan pencatat biji (score).
Umumnya dikerjakan demikian : setiap regu menyediakan seorang untuk menjadi
pencatat biji.
7. Kedua orang itu mengisi bersama-sama
sebuah blangko isian biji atas perintah dan petunjuk wasit. Mereka tidak boleh
bertindak atas inisiati sendiri. Dengan demikian kedua regu mempunyai control
teerhadap pencatatan biji.